SoalUji Kompetensi Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X (Penerbit Erlangga) Halaman 161-165: Soal: Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri
b mampu mengurangi dan meredakan permasalahan lingkungan c. lahirnya ahli-ahli biologi yang berkecimpung di berbagai kehidupan d. makin bertambahnya manusia yang mencintai ilmu biologi. e. lahirnya sikap manusia yang peduli pada kehidupan diri dan makhluk lainnya 7. Perhatikan hal-hal berikut ini; 1) protein 4) Virus.
Berikutini adalah penjelasan masing-masing tipe organisme bersel satu, beserta dengan contohnya. sel prokariot menggunakan flagela. Flagela ini melekat pada dinding sel dan berputar seperti
Organelsel yang tidak dimiliki oleh sel hewan adalah sebagai berikut: 1. Dinding sel. Organel sel ini biasanya terletak di bagian paling luar, fungsinya sebagai pelindung dan penunjang sel. Dinding sel memiliki sifat kaku dan keras yang tersusun dari selulosa, pektin, dan hemiselulosa. Ada dua jenis dinding sel yang perlu kamu ketahui, yakni:
Adajuga makhluk hidup lain yang memiliki bentuk serta struktur tersendiri yang mendiami bumi ini. Protista merupakan salah satu makhluk hidup yang memiliki keunikan tersendiri. Kelompok organisme ini yang terbagi menjadi tiga kategori yaitu protista mirip jamur, tumbuhan, dan hewan. Bagi kehidupan, kelompok ini memiliki peran tersendiri.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Bakteri1. Berikut ini bukan tipe flagela pada bakteri adalah …..a. Lofotrikb. Monotrikc. Atrikd. Amfitrike. PolitrikJawaban c. klasifikasinya termasuk prokariota karena belum memiliki …..a. Inti selb. Membran intic. Membran seld. Membran sel, tetapi memiliki intie. Asam nukleatJawaban b. membran inti3. Diantara bakteri-bakteri berikut ini yang tidak merugikan manusia adalah …..a. Streptococcus pyogenesb. Streptococcus pneumoniac. Streptococcus thermophillusd. Streptococcus agalactiaee. Mycobacterium tuberculosisJawaban c. streptococcus thermophillus4. Anggota Archaebacteria yang hidup di lingkungan berkadar garam tinggi adalah …..a. Methanosarcinab. Haloferaxc. Pyrococcusd. Sulfolobuse. ThermoplasmaJawaban b. Haloferax5. Berikut ini yang bukan cara perkembang biakan ganggang biru adalah …..a. Pembelahan selb. Fragmentasic. Akinetd. Endosporae. HeterokistJawaban d. endosporaProtista1. Berikut ini yang tidak termasuk dalam Protista yang menyerupai hewan adalah ….a Flagellata c Cilliatab Rhizopoda d SporozoaJawab a2. Protista yang menyerupai adalah jamur adalah ….a Mixomycota c Oomycotab Phycomycota d EumycotaJawab b3. Yang tidak termasuk ciri-ciri Oomycota adalah ….a dinding sel terdiri dari selulosab hifanya tidak bersekatc berkembang biak secara aseksual dengan membentuk zoosporad secara seksual dengan membentuk sporaJawab c4. Yang tidak termasuk ciri-ciri Mycomycota adalah ….a tubuh berlendir dan berinti banyakb tidak berdinding selc berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan sporad berkembang biak secara seksual dengan konjugasiJawab d5. Budi dan kawan-kawannya mengamati sesuatu makhluk kecil yang bergerak-gerak, dengan ciri-ciri gerakan sangat cepat, mempunyai bulu cambuk, dan hanya terdiri dari satu sel sehingga Budi dan kawan-kawan berkesimpulan bahwa makhluk hidup kecil ini adalah ….a. Ciliata. d. Rhizopodab. Sporozoa e. Flagellatac. ForaminiferaJawab aVirus1. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai virus adalah …..a. Virus diklasifikasikan dibawah tingkat seluler organisasi biologisb. Partikel virus mengandung DNA dan RNAc. Partikel virus dapat dilihat dengan mikroskop cahayad. Perakitan kapsid virus dari protein membutuhkan sel inange. Setelah perakitan kapsid, pertumbuhan partikel virus berlanjut sampai dengan pelepasan partikel-partikel virus baruJawaban b. partikel virus mengandung DNA dan Macam-macam virus diantaranya1. Simplexvirus2. Bakteriofag3. Lyssavirus4. Enterovirus5. OrtohepadnavirusYang termasuk asam inti RNA adalah …..a. 1,2,3, dan 4b. 2,3, dan 5c. 3,4, dan 5d. 3 dan 4e. 4 dan 5Jawaban c. 3,4, dan Virus HIV sangat berbahaya karena menyerang …..a. System pertahanan tubuh manusiab. Hatic. Ototd. Sel darahe. OtakJawaban d. sel darah4. Virus flu burung banyak sekali tipenya, tetapa yang paling berbahaya adalah tipe ….a. H1N5b. H5N1c. H5N5d. H1N1e. H4N5Jawaban b, Virus bukan merupakan sel karena tidak mempunyai …..a. Organelb. Proteinc. Asam nukleatd. Protoplasmae. Asam nukleat dan protoplasmaJawaban d. protoplasmaKeanekaragaman hayati1. Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu kandang disebut A. evolusiB. adaptasiC. variasiD. keberagamanE. adaptasi dan variasi2. Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan…………A. lingkunganB. induknyaC. jenisnyaD. lingkungan dan genE. gen dan plasma nutfah3. Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen berikut ini, kecualiA. sumber energi primerB. jenis produsennyaC. produktifitasnyaD. jenis konsumennyaE. komponen biotiknya4. Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut spesies apabila …….A. habitat dan warna rambutnya samaB. warna dan bentuk rambutnya samaC. jenis makanan dan cara makannya samaD. cara reproduksi dan jumlah anaknya samaE. dalam perkawinan menghasilkan turunan fertil5. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing tersebut ……A. satu genusB. satu familiaC. satu speciesD. satu ordoE. satu kingdom
Flagela tunggal flagelum atau sering disebut bulu cambuk merupakan alat gerak bagi bakteri, meskipun tidak semua gerakan bakteri disebabkan oleh flagel. Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa protein yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa bakteri mengandung lipid. Bentuk flagel seperti rambut yang teramat tipis, kecil, kaku, dan berpilin yang dapat digunakan untuk berpindah tempat dengan gerakan berenang. Flagel bakteri panjangnya berkisar antara 3 – 12 nanometer, dengan diameter antara 10 – 2 nanometer. Tidak semua jenis bakteri mempunyai flagela, umumnya hanya bakteri bentuk basil dan spirilum yang memilikinya. Flagel terdiri atas tiga bagian, yaitu tubuh dasar, struktur seperti kait dan sehelai filamen panjang di luar dinding sel. Jumlah dan kedudukan flagel pada berbagai jenis bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua atau lebih, dan letaknya dapat di ujung, sisi atau pada seluruh permukaan sel. Karena keberagaman jumlah dan letak flagel ini, maka flagel dijadikan salah satu dasar klasifikasi atau penggolongan bakteri. Berikut ini ada lima macam bakteri yang dikelompokkan berdasarkan flagel atau alat geraknya. 1 Bakteri atrik Bakteri atrik adalah bakteri yang tidak memiliki flagel sama sekali. Contoh bakteri atrik adalah Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli atau biasa disingkat E. coli, merupakan jenis bakteri gram negatif yang hidup di dalam usus besar manusia dan kebanyakan bakteri ini tidak berbahaya. 2 Bakteri monotrik Bakteri monotrik adalah bakteri memiliki satu flagelum pada salah satu ujung selnya. Contoh bakteri monotrik adalah Pseudomonas aeroginosa. BakteriPseudomonas aeroginosa adalah bakteri gram negatif aerob obligat yang menyebabkan penyakit pneumonia nosokomial. Selain itu, bakteri ini juga mampu menghasilkan pigmen nonfluoresen bewarna kebiruan dan beberapa strain ada yang menghasilkan pigmen fluoresen bewarna hijau. 3 Bakteri lofotrik Bakteri lofotrik adalah bakteri yang memiliki dua atau lebih flagela pada salah satu ujung selnya. Contoh bakteri lofotrik adalah Pseudomonas fluorescens. Bakteri Pseudomonas fluorescens adalah bakteri yang dapat menyebabkan warna hijau pada sauerkraut makanan fermentasi dari kubis. 4 Bakteri amfitrik Bakteri amfitrik adalah bakteri yang memiliki dua atau lebih flagela di kedua ujung selnya. Contoh bakteri amfitrik adalah Aquaspirillum serpens. Seperti namanya, bakteri Aquaspirillum serpens merupakan bakteri berbentuk spiral dan memiliki habitat di air aqua. 5 Bakteri peritrik Bakteri peritrik adalah bakteri yang memiliki flagela di seluruh permukaan selnya. Contoh bakteri peritrik adalah Salmonella thyposa. Bakteri Salmonella thyposa merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk basil tongkat yang menyebabkan penyakit tifus. Penyakit ini disebarkan melalui makanan foodborne disease. Demikianlah artikel tentang klasifikasi atau pengelompokkan bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagel yang meliputi bakteri atrik, monotrik, lofotrik, amfitrik dan peritrik beserta contohnya. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
KontenDefinisi Flagela BakteriJenis/Pola Distribusi Flagela BakteriStruktur Flagela BakteriMotorFungsi Flagela BakteriMekanisme pembentukan flagelaEndofgelaContoh FlagelaFAQReferensiDefinisi Flagela BakteriSebagian besar bakteri motil bergerak dengan menggunakan pelengkap seperti benang yang memanjang keluar dari membran plasma dan dinding sel yang dikenal sebagai flagela. Flagela juga dikenal sebagai flagellum Bentuk tunggal.Arti Latin dari istilah flagellum adalah "cambuk", hanya karena flagela sering menggunakan gerakan mencambuk untuk membantu dalam pergerakan yang merupakan fungsi utama flagela tetapi juga membantu dalam keterikatan pada permukaan, dan pada beberapa bakteri, mereka berfungsi sebagai organ sensorik yang dapat merasakan perubahan pH dan yang mengandung flagela dikenal sebagai flagelata. Sebuah flagelata dapat berisi satu atau beberapa dapat ditemukan pada bakteri, archaea, dan eukariota. Fungsi flagela pada ketiga domain ini serupa tetapi berbeda dalam komposisi protein, struktur, dan mekanisme propulsi. Flagela archaea disebut sebagai archaellum, untuk menunjukkan perbedaannya dari flagela bakteri.'Flagel archaea tidak sel bakteri berbentuk gulungan, struktur seperti benang, bengkok tajam, terdiri dari motor putar pada dasarnya, dan terbuat dari protein flagellin. Di antara pengait dan badan basal terdapat poros yang melewati cincin protein di membran sel eukariotik terdiri dari protein tubulin. Flagela ini dipukul ke belakang dan ke depan dan terlihat pada sel protista, gamet tumbuhan, dan hewan. Jenis/Pola Distribusi Flagela BakteriAda lima jenis pola flagela bakteri seperti;1. AtrikBakteri atrichous adalah mereka yang tidak memiliki flagela atau struktur serupa lainnya yang memungkinkan motilitas. "Atrichous" berasal dari kata Yunani "a", yang berarti "tanpa", dan "trichos", yang berarti "rambut".Beberapa contoh bakteri atrichous termasuk spesies Streptococcus dan Lactobacillus. Bakteri ini biasanya non-motil dan mengandalkan mekanisme lain untuk bergerak, seperti difusi pasif atau transpor tidak memiliki flagela, bakteri atrichous tetap mampu bertahan dan berkembang di berbagai lingkungan. Misalnya, spesies Lactobacillus umumnya ditemukan di usus manusia dan berperan penting dalam menjaga kesehatan adanya flagela pada bakteri atrichous dianggap sebagai adaptasi terhadap gaya hidup dan lingkungan spesifik mereka. Misalnya, bakteri yang tidak terpapar banyak rangsangan eksternal mungkin tidak perlu bergerak untuk bertahan hidup, sedangkan bakteri yang hidup di lingkungan yang sangat spesifik mungkin telah mengembangkan cara bergerak lain yang lebih cocok dengan lingkungan khusus keseluruhan, sementara bakteri atrichous mungkin tidak memiliki flagela, mereka masih merupakan anggota dunia mikroba yang penting dan Lactobacillus lactis2. MonotrikKetika sel berisi flagel tunggal di salah satu ujung sel dikenal sebagai Monotrichous. Jika flagel terletak di ujung, itu disebut sebagai flagel monotrichous adalah jenis flagela bakteri yang ditandai dengan flagel tunggal atau struktur seperti rambut yang terletak di salah satu ujung sel bakteri. "Mono" berarti "satu", dan "trichous" mengacu pada "rambut".Bakteri dengan flagela monotrik dapat bergerak searah, menggunakan rotasi flagelnya untuk mendorong dirinya ke depan. Contoh bakteri dengan flagela monotrichous termasuk Vibrio cholerae, yang menyebabkan kolera, dan Pseudomonas aeruginosa, yang dapat menyebabkan infeksi pada flagela pada sel bakteri dapat memberikan informasi penting tentang morfologi dan fisiologi bakteri. Flagella monotrichous hanyalah salah satu dari beberapa pengaturan yang mungkin, yang juga mencakup pengaturan peritrichous beberapa flagela di sekitar seluruh sel dan amfitrichous satu flagel di setiap ujung sel.Memahami struktur dan fungsi flagela bakteri merupakan bidang penelitian yang penting, karena dapat membantu kita untuk lebih memahami motilitas bakteri dan cara bakteri berinteraksi dengan flagel ini dapat berputar searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam. Untuk bergerak maju, putar searah jarum jam dan untuk mundur, putar flagel berlawanan arah jarum Vibrio cholerae3. LofotrikKetika sel mengandung sekelompok flagela di salah satu atau kedua ujungnya dikenal sebagai Lophotrichous. Jenis flagel ini dikenal sebagai flagel kutub dan mereka juga berputar searah jarum jam dan berlawanan arah jarum Lophotrichous adalah jenis flagela bakteri yang ditandai dengan seberkas atau sekelompok flagela yang terletak di salah satu atau kedua ujung sel bakteri. "Lophos" berarti "puncak" atau "jambul", dan "trichous" mengacu pada "rambut".Bakteri dengan flagela lophotrichous mampu bergerak cepat dan mengubah arah dengan cepat, menggunakan tindakan terkoordinasi dari banyak flagela mereka untuk mendorong diri melalui lingkungan mereka. Contoh bakteri dengan flagela lofotrik adalah Vibrio parahaemolyticus, yang merupakan bakteri laut yang dapat menyebabkan penyakit gastrointestinal pada manusia, dan Pseudomonas fluorescens, yang merupakan bakteri tanah yang flagela pada sel bakteri dapat memberikan informasi penting tentang morfologi dan fisiologi bakteri. Flagella Lophotrichous hanyalah salah satu dari beberapa pengaturan yang mungkin, yang juga termasuk pengaturan monotrichous satu flagel di salah satu ujung sel, peritrichous beberapa flagela di sekitar seluruh sel, dan amfitrichous satu flagel di setiap ujung sel. .Memahami struktur dan fungsi flagela bakteri merupakan bidang penelitian yang penting, karena dapat membantu kita untuk lebih memahami motilitas bakteri dan cara bakteri berinteraksi dengan Fluorescent Pseudomonas4. AmphitrichousKetika sel berisi flagel tunggal di setiap kutub dikenal sebagai Amphitrichous. Flagela ini juga berputar searah jarum jam dan berlawanan arah jarum amphitrichous adalah jenis flagela bakteri yang ditandai dengan flagel tunggal atau struktur seperti rambut yang terletak di kedua ujung sel bakteri. "Amphi" berarti "keduanya", dan "trichous" mengacu pada "rambut".Bakteri dengan flagela amfittrik dapat bergerak ke berbagai arah, menggunakan rotasi flagelanya untuk mendorong dirinya maju atau mundur. Contoh bakteri dengan flagella amfitrichous antara lain Alcaligenes faecalis, yaitu bakteri tanah yang dapat mendegradasi berbagai senyawa organik, dan Acetobacter xylinum, yaitu bakteri penghasil flagela pada sel bakteri dapat memberikan informasi penting tentang morfologi dan fisiologi bakteri. Flagella amfitrichous hanyalah salah satu dari beberapa pengaturan yang mungkin, yang juga termasuk monotrichous satu flagel di salah satu ujung sel, peritrichous beberapa flagela di sekitar seluruh sel, dan lophotrichous seberkas atau sekelompok flagela di satu atau kedua ujungnya. dari sel struktur dan fungsi flagela bakteri merupakan bidang penelitian yang penting, karena dapat membantu kita untuk lebih memahami motilitas bakteri dan cara bakteri berinteraksi dengan Ular Aquaspirillum5. PeritrikPada tipe ini, flagela tersebar merata di seluruh permukaan sel. Istilah "peri" berarti "sekitar". Untuk memutar ke satu arah, mereka memutar flagela berlawanan arah jarum jam dan membentuk bundel. Jika salah satu flagela muncul dan mulai berputar searah jarum jam, organisme tidak bergerak ke arah mana pun dan mulai peritrichous adalah jenis flagela bakteri yang ditandai dengan banyak flagela atau struktur seperti rambut yang didistribusikan di seluruh sel bakteri. "Peri" berarti "sekitar", dan "trichous" mengacu pada "rambut".Bakteri dengan flagela peritrichous dapat bergerak ke berbagai arah, menggunakan tindakan terkoordinasi dari beberapa flagela mereka untuk mendorong diri melalui lingkungan mereka. Contoh bakteri dengan flagela peritrichous termasuk Escherichia coli, yang merupakan bakteri usus yang umum pada manusia dan hewan lainnya, dan Salmonella enterica, yang dapat menyebabkan keracunan makanan pada flagela pada sel bakteri dapat memberikan informasi penting tentang morfologi dan fisiologi bakteri. Flagela peritrichous hanyalah salah satu dari beberapa pengaturan yang mungkin, yang juga termasuk monotrichous satu flagel di salah satu ujung sel, amfitrichous satu flagel di kedua ujung sel, dan lophotrichous seberkas atau sekelompok flagela di satu atau kedua ujung sel struktur dan fungsi flagela bakteri merupakan bidang penelitian yang penting, karena dapat membantu kita untuk lebih memahami motilitas bakteri dan cara bakteri berinteraksi dengan Salmonella typhieFlagela bakteri terdiri dari protein flagellin. Ini berdiameter 20-30 nm dan panjang sekitar 15μm. Flagellum terbuat dari tiga bagian penting seperti;Tubuh DasarMenghubungkanFilamentStruktur flagela bakteri Gambar dimodifikasi dari oleh Badan BasalML De Pamphilis dan J. Alder pertama kali mengisolasi tubuh basal dari E. coli serta Bacillus subtilis dan mempelajari struktur dan pengaturannya yang basal membantu dalam lampiran flagel ke dinding sel dan membran terbuat dari batang tengah kecil yang berisi serangkaian cincin. Jenis dan jumlah cincin ini bervariasi pada bakteri gram positif dan gram negatif. Cincin-cincin ini dimasukkan ke dalam batang bakteri gram negatif, tubuh basal mengandung empat cincin seperti L, P, MS, dan C. Cincin ini terhubung ke batang L, P, dan MS dimasukkan ke dalam selubung sel, dan cincin C berada di sisi sitoplasma cincin bakteri gram positif, tubuh basal hanya mengandung dua cincin seperti cincin S Super membran dan cincin M Membran.Cincin bagian dalam pada bakteri gram positif terhubung ke membran plasma dan cincin bagian luar mungkin menempel ke kaitPengait terletak di bagian luar dinding sel dan menghubungkan filamen ke tubuh adalah segmen pendek dan melengkung dan bertindak sebagai kopling terdiri dari subunit protein yang bakteri gram positif sedikit lebih besar dari bakteri gram FilamenBagian terpanjang dan paling jelas dari flagel dikenal sebagai filamen. Itu memanjang dari permukaan sel ke terdiri dari protein globular yang dikenal sebagai flagellin, yang bervariasi dalam massa molekul dari 30,000 hingga 60,000 dalton, tergantung pada spesies disusun dalam beberapa rantai yang saling melilit dan membentuk heliks di sekitar inti akhirnya, filamen mengandung protein penutup. Beberapa bakteri mengandung selubung yang mengelilingi flagela mereka. Yaitu, Vibrio cholerae flagela mengandung selubung ProteinSelain itu, ada protein lain yang disebut Mot-protein yang mengontrol rotasi ini berlabuh di membran sitoplasma dan dinding Motor dari batang pusat kecil yang melewati sistem bakteri dari bakteri Gram-positif dan Gram-negatifMotorFlagel bakteri mengandung mesin putar Mot kompleks pada titik jangkar flagel pada membran sel bagian dalam. Ini mengontrol rotasi terdiri dari protein yang dikenal sebagai penggerak proton menggerakkan mesin rotari ini. Dalam gaya penggerak proton, ion hidrogen atau proton bergerak melintasi membran sel bakteri karena gradien konsentrasi yang diatur oleh metabolisme membawa proton melintasi membran, dan digunakan dalam proses tersebut. Rotor hanya dapat berputar pada 6,000 hingga 17,000 rpm, tetapi selain itu filamen flagel yang terpasang biasanya hanya menghasilkan 200 hingga 1000 rotasi dapat diubah oleh sakelar motor flagellar hampir seketika, dipengaruhi oleh sedikit perubahan status protein, FliG, di menggunakan sangat sedikit energi, yang berarti sangat hemat yang pasti untuk pembentukan torsi belum dipahami dengan baik. Karena tidak ada sakelar on-off untuk motor flagel, protein epsE digunakan sebagai penghubung mekanis untuk melepaskan motor dari rotor, sehingga menghentikan flagel dan mengurangi bakteri untuk menetap di satu rotasi flagela berubah sebagai respons terhadap kekuatan gaya gerak proton, beberapa bakteri mencapai sekitar 60 panjang sel per detik. Pada kecepatan ini, sebuah bakteri membutuhkan waktu sekitar 245 hari untuk menempuh jarak 1 Flagela BakteriGerakan Bakteri dapat menggunakan flagela mereka untuk bergerak menuju atau menjauh dari rangsangan lingkungan seperti nutrisi atau racun. Daya tarik kimia disebut Flagela membantu kolonisasi dengan memfasilitasi perlekatan bakteri dan kolonisasi permukaan termasuk mukosa usus dan permukaan akar Untuk bersembunyi dari sel kekebalan dan antibiotik, bakteri tertentu menggunakan flagela mereka untuk membuat lapisan Flagela juga dapat berfungsi sebagai sensor, memungkinkan bakteri mendeteksi perubahan kondisi sekitarnya seperti suhu, pH, dan kadar Beberapa bakteri, seperti Proteus mirabilis, menggunakan flagela untuk mengerumuni permukaan secara terkoordinasi. Berkerumun memungkinkan bakteri untuk dengan cepat menjajah area baru dan mengalahkan mikroorganisme biofilm Bakteri dapat menggunakan flagela untuk bergerak di sepanjang permukaan dan memulai pembentukan biofilm, yang merupakan komunitas bakteri yang dikelilingi oleh matriks pelindung. Biofilm melindungi bakteri dari tekanan lingkungan dan juga dapat memfasilitasi pertukaran materi genetik antar nutrisi Flagela dapat membantu bakteri menemukan dan bergerak menuju sumber nutrisi, seperti gula atau asam amino. Ini sangat penting untuk bakteri yang hidup di lingkungan yang miskin Beberapa bakteri patogen menggunakan flagela untuk menyerang sel atau jaringan inang. Misalnya, Helicobacter pylori, bakteri yang dapat menyebabkan tukak lambung, menggunakan flagelanya untuk menembus lapisan mukosa pelindung lapisan melawan arus Beberapa bakteri, seperti spesies Vibrio laut, menggunakan flagelanya untuk berenang melawan arus laut dan menemukan daerah yang kaya nutrisi. Ini memungkinkan mereka untuk berkembang di lingkungan yang menantang di mana mikroorganisme lain tidak dapat bertahan pembentukan flagelaProses pembentukan dan perakitan flagela yang berbelit-belit dan membingungkan dimulai dengan pembuatan kompleks cincin FliF, yang merupakan komponen integral dari tubuh basal. Mekanisme rumit ini terjadi baik ke dalam maupun ke luar di membran sitoplasma. Sementara banyak penelitian telah dilakukan pada bakteri, proses pembentukan dan perakitan flagel tetap membingungkan karena sifatnya yang kompleks, melibatkan beberapa protein dan pembentukan dan perakitan flagela yang rumit dapat digambarkan sebagai berikut, meskipun dengan kesulitan dan ketidakjelasan yang besarPembentukan tubuh basal Proses dimulai dengan integrasi FliF ke dalam sitoplasma. FliF adalah protein integral penting yang terdiri dari cincin-MS, yang berfungsi sebagai dasar untuk perakitan semua struktur lain di flagel. Protein FliF bersatu untuk membentuk satu cincin yang menciptakan dua loop yang berdekatan melintasi membran sitoplasma. Selanjutnya, protein lain seperti FliG, FliM, dan FliN diintegrasikan ke dalam permukaan sitoplasma cincin-MS. Protein ini melakukan berbagai fungsi penting untuk motilitas flagellar dan ekspor protein komponen flagellar lainnya. Rakitan bagian dalam tubuh basal melibatkan pembentukan cincin-C di ruang sitoplasma. Di dalam cincin-C, alat ekspor flagela dibentuk untuk mengekspor protein aksial flagela melalui saluran. Sistem ekspor protein tipe III khusus flagel kemudian mengikat dan memindahkan protein aksial flagel ke saluran pusat flagel. Langkah selanjutnya melibatkan pembuatan batang, yang merupakan komponen penting dari tubuh flagellar basal, yang terdiri dari lima protein yang melekat pada cincin FliF di ujung proksimal dan ke kait di ujung kait Protein diangkut melalui batang ke dalam kail, menghasilkan pertumbuhan kail hingga panjang 55 nm, yang dapat bervariasi di berbagai jenis sel. Pembentukan kail diinduksi oleh protein yang disebut FlgD, yang tidak ada pada flagela lengkap. Saat perakitan kait dimulai, protein tutup batang diganti dengan protein penutup kait. FlgD diperlukan untuk polimerisasi subunit menjadi susunan struktural α-heliks. Protein penutup kait, FlgE, diekspor dari sitoplasma melalui saluran sentral dari pangkal ke filamen Rakitan filamen terjadi dengan adanya kompleks pentamer HAP2, yang menutupi ujung distal filamen saat monomer filamen dirakit. Tutup sangat penting untuk mencegah difusi subunit dari filamen dan untuk menginduksi perubahan konformasi untuk memungkinkan mirip flagela yang ditemukan di ruang periplasma dan terbungkus oleh membran luar dikenal sebagai mulai pada setiap tepi organisme dan angin sepanjang itu, menyebar dan tumpang tindih di titik tengah. Di dalam endoflagella terdapat membran interior membran sitoplasma yang memberikan keseimbangan osmotik dan termasuk silinder protoplasma. Contoh FlagelaEscherichia coli Escherichia coli Gram-negatif, atau E. coli, adalah mikroba usus yang umum. Itu bisa berenang ke makanan yang dibutuhkannya di usus berkat banyak enterik Salmonella enterica adalah bakteri gram negatif yang dapat membuat manusia sakit akibat memakan makanan yang terkontaminasi. Ini dapat memasuki sel inang dan berenang melalui usus berkat banyaknya kolera Kolera, bentuk diare yang parah, disebabkan oleh bakteri gram negatif Vibrio cholerae. Ia berenang dengan menggunakan flagel kutub soliternya, yang juga membantunya menemukan dan menjajah usus aeruginosa Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri gram negatif yang diakui secara luas sebagai kontributor yang signifikan terhadap penyakit terkait perawatan kesehatan. Karena memiliki beberapa flagela kutub, ia dapat memasuki jaringan inang dan berenang melalui burgdorferi B. burgdorferi, atau Borrelia burgdorferi, adalah bakteri gram negatif yang disebarkan oleh kutu dan menyebabkan penyakit Lyme. Itu dapat menembus berbagai jaringan berkat beberapa flagela, yang membiarkannya berenang melalui aliran banyak jenis bakteri flagellated, dan ini hanya beberapa contoh. Flagela merupakan bagian integral dari bakteri dan dapat ditemukan hampir di semua itu flagela?Flagela panjang, struktur seperti cambuk yang menonjol dari permukaan jenis sel tertentu. Mereka digunakan untuk bergerak, memungkinkan sel untuk bergerak melalui lingkungan yang saja jenis flagela yang berbeda?Ada dua jenis utama flagela flagela bakteri dan flagela eukariotik. Flagela bakteri sederhana, struktur heliks yang berputar seperti baling-baling. Flagela eukariotik lebih kompleks, terdiri dari seikat mikrotubulus yang dikelilingi oleh membran cara kerja flagela?Flagela bekerja dengan mendorong sel melalui lingkungan cair. Flagela bakteri berputar seperti baling-baling, sedangkan flagela eukariotik menggunakan gerakan mencambuk untuk menggerakkan sel ke struktur flagela?Flagela terdiri dari beberapa protein yang berbeda, termasuk filamen yang memanjang dari permukaan sel, kait yang menghubungkan filamen ke badan sel, dan badan basal yang menambatkan flagel ke membran fungsi flagela?Fungsi utama flagela adalah penggerak, memungkinkan sel bergerak melalui lingkungan yang cair. Namun, flagela juga dapat terlibat dalam fungsi lain, seperti merasakan lingkungan dan berkomunikasi dengan sel mana flagela ditemukan?Flagela ditemukan di berbagai organisme, termasuk bakteri, archaea, dan sel eukariotik. Pada bakteri, flagela sering terletak di salah satu atau kedua ujung sel, sedangkan pada sel eukariotik biasanya ditemukan di permukaan flagela berbeda dari silia?Flagela dan silia keduanya merupakan organel yang ditemukan dalam sel yang terlibat dalam pergerakan, tetapi mereka memiliki beberapa perbedaan dalam struktur dan lebih panjang dan jumlahnya lebih sedikit daripada silia. Mereka adalah struktur seperti cambuk yang memanjang dari permukaan sel dan bergerak dalam pola seperti gelombang, mendorong sel melalui lingkungannya. Flagela ditemukan di banyak organisme bersel tunggal, seperti bakteri dan protozoa, serta sel sperma pada di sisi lain, lebih pendek dan lebih banyak dari flagela. Mereka adalah struktur seperti rambut yang memanjang dari permukaan sel dan bergerak secara terkoordinasi, menciptakan arus yang menggerakkan zat di sepanjang permukaan sel. Cilia ditemukan di banyak jenis sel pada hewan, seperti sel yang melapisi saluran pernapasan dan sel yang membentuk sistem flagela lebih panjang dan jumlahnya lebih sedikit, dan mereka bergerak dalam pola seperti gelombang untuk mendorong sel, sementara silia lebih pendek dan lebih banyak, dan mereka bergerak secara terkoordinasi untuk menciptakan arus yang menggerakkan zat di sepanjang permukaan. dari H, Berk A, Zipursky SL, dkk. Biologi Sel Molekuler. edisi ke-4. New York WH Freeman; 2000. Bagian Silia dan Flagela Struktur dan Gerakan. Tersedia dari A. Thomas, Sonia L. Bardy, Ken F. Jarrell, The archaeal flagellum a different kind of prokariotic motility structure, FEMS Microbiology Reviews, Volume 25, Edisi 2, April 2001, Halaman 147–174, https//doi .org/ F, Namba K. Struktur, Fungsi dan Perakitan Protein Aksial Flagellar. Dalam Madame Curie Bioscience Database [Internet]. Austin TX Landes Bioscience; 2000-2013. Tersedia dari F., Matsunami, H., Imada, K. et al. Struktur kait flagela bakteri dan implikasinya pada mekanisme sambungan universal molekuler. Alam 431, 1062–1068 2004. SY, Chaban B, Jarrell KF. Flagela archaeal, flagela bakteri, dan pili tipe IV perbandingan gen dan modifikasi pascatranslasi. J Mol Mikrobiol Bioteknol. 2006;113-5167-91. doi PMID Apel, Michael G. Surette. Membawa pesanan ke mesin molekuler yang kompleks Perakitan flagela bakteri. Biochimica et Biophysica Acta BBA – Biomembran. Volume 1778, Edisi 9. 2008. Halaman 1851-1858. Shuichi, dan Tohru Minamino. "Motilitas Bakteri yang Didorong Flagella." Biomolekul vol. 9,7 279. 14 Juli 2019, doi Minamino, Katsumi Imada. Motor flagellar bakteri dan keragaman strukturalnya. Tren Mikrobiologi. Volume 23, Edisi 5. 2015. Halaman 267-274. Pertanyaan AndaSilakan kirimkan pertanyaan Anda dalam kategori yang sesuai.
Ini adalah struktur berserabut yang berfungsi untuk menggerakkan sel bakteri. Flagel adalah embel-embel seperti bulu mata yang menonjol dari badan sel sel bakteri dan eukariotik tertentu. Peran utama flagel adalah penggerak, tetapi sering juga berfungsi sebagai organel sensorik, sensitif terhadap bahan kimia dan suhu di luar sel. Struktur serupa di archaea bekerja dengan cara yang sama, tetapi secara struktural berbeda dan diberi nama archaellum . Flagela adalah organel yang ditentukan oleh fungsi daripada struktur. Flagela sangat bervariasi. Flagela prokariotik dan eukariotik dapat digunakan untuk berenang, tetapi keduanya sangat berbeda dalam komposisi protein, struktur, dan mekanisme penggeraknya. Kata scourge dalam bahasa Latin berarti cambuk. Contoh bakteri berflagel adalah Helicobacter pylori penyebab maag, yang menggunakan banyak flagela untuk mendorong dirinya sendiri melalui lapisan lendir dan mencapai lapisan perut. Contoh sel flagellata eukariotik adalah sel sperma mamalia, yang menggunakan flagelnya untuk mendorong dirinya sendiri melalui saluran reproduksi wanita. Flagela eukariotik secara struktural identik dengan silia eukariotik, meskipun kadang-kadang perbedaan dibuat berdasarkan fungsi atau panjangnya. Fimbriae dan pili juga merupakan pelengkap tipis, tetapi mereka memiliki fungsi yang berbeda dan umumnya lebih kecil. Jenis Sejauh ini tiga jenis flagela telah dibedakan bakteri, archaeal, dan eukariotik. Perbedaan utama antara ketiga jenis ini adalah Flagela bakteri adalah filamen heliks, masing-masing dengan motor berputar pada dasarnya yang dapat berputar searah atau berlawanan arah jarum jam. Mereka menyediakan dua dari beberapa jenis motilitas bakteri. Flagela archaeal archaella secara dangkal mirip dengan flagela bakteri, tetapi berbeda dalam banyak detail dan dianggap non-homolog. Flagela eukariotik sel hewan, tumbuhan, dan protista adalah proyeksi seluler kompleks yang bergerak dari sisi ke sisi. Flagela eukariotik diklasifikasikan bersama dengan silia motil eukariotik sebagai undulipodia untuk menekankan peran apendiks bergelombang khas mereka dalam fungsi seluler atau motilitas. Silia primer tidak bergerak, dan tidak undulipodia; mereka memiliki aksonem 9 + 0 yang berbeda secara struktural sebagai pengganti aksonem 9 + 2 yang ditemukan di flagela dan undulipodia silia. bakteri Struktur dan komposisi Flagel bakteri terdiri dari protein flagelin . Bentuknya adalah tabung berongga setebal 20 nanometer. Ini adalah heliks dan memiliki kurva tajam di luar membran luar; “kait” ini memungkinkan poros baling-baling menunjuk langsung dari sel. Sebuah poros berjalan di antara kait dan tubuh basal, melewati cincin protein di membran sel yang bertindak sebagai bantalan. Organisme gram positif memiliki dua cincin tubuh basal ini, satu di lapisan peptidoglikan dan satu lagi di membran plasma. Organisme gram negatif memiliki empat cincin seperti itu cincin L berasosiasi dengan lipopolisakarida, cincin P berasosiasi dengan lapisan peptidoglikan, cincin M tertanam dalam membran plasma, dan cincin S langsung melekat pada membran. Filamen berakhir dengan protein pelindung. Filamen flagellar adalah sekrup heliks panjang yang memberi daya pada bakteri saat motor berputar melalui pengait. Pada sebagian besar bakteri yang telah dipelajari, termasuk Escherichia coli Gram-negatif, Salmonella typhimurium, Caulobacter crescentus, dan Vibrio alginolyticus, filamen terdiri dari 11 protofilamen yang kira-kira sejajar dengan sumbu filamen. Setiap protofilamen adalah serangkaian rantai protein tandem. Namun, Campylobacter jejuni memiliki tujuh protofilamen. Badan basal memiliki beberapa ciri yang sama dengan beberapa jenis pori-pori sekretori, seperti “sumbat” seperti batang berongga di pusatnya yang memanjang melalui membran plasma. Mengingat kesamaan struktural antara flagela bakteri dan sistem sekretori bakteri, flagela bakteri mungkin telah berevolusi dari sistem sekresi tipe 3. Namun, tidak jelas apakah pori-pori ini berasal dari flagela bakteri atau sistem sekretori bakteri. Motor Flagel bakteri digerakkan oleh motor putar kompleks Mot yang terdiri dari protein, terletak di titik jangkar flagel pada membran sel bagian dalam. Motor digerakkan oleh gaya gerak proton, yaitu, oleh aliran proton ion hidrogen melalui membran sel bakteri karena gradien konsentrasi yang diciptakan oleh metabolisme sel spesies Vibrio memiliki dua jenis flagela, lateral dan kutub. Beberapa ditenagai oleh pompa ion natrium daripada pompa proton. Rotor membawa proton melalui membran dan berputar dalam prosesnya. Rotor hanya dapat beroperasi pada hingga rpm, tetapi dengan filamen flagella yang terpasang umumnya hanya mencapai 200 hingga 1000 rpm. Arah putaran dapat diubah oleh sakelar motor flagel hampir seketika, yang disebabkan oleh sedikit perubahan posisi protein, FliG, pada rotor. Momok mengkonsumsi banyak energi dan menggunakan sangat sedikit energi. Mekanisme yang tepat untuk menghasilkan torsi masih kurang dipahami. Karena motor flagellar tidak memiliki sakelar on-off, protein epsE digunakan sebagai kopling mekanis untuk memutuskan motor dari rotor, sehingga menghentikan flagela dan membiarkan bakteri tetap berada di satu tempat. Bentuk silindris dari flagela cocok untuk penggerak organisme mikroskopis; Organisme ini beroperasi pada bilangan Reynolds yang rendah, di mana viskositas air di sekitarnya jauh lebih penting daripada massa atau inersianya. Kecepatan rotasi flagela bervariasi dalam menanggapi intensitas gaya gerak proton. Hal ini memungkinkan bentuk kontrol kecepatan tertentu, dan juga memungkinkan beberapa jenis bakteri mencapai kecepatan luar biasa sebanding dengan ukurannya; beberapa mencapai sekitar 60 panjang sel per detik. Pada kecepatan seperti itu, bakteri membutuhkan waktu sekitar 245 hari untuk menempuh jarak 1 km; Meskipun terkesan lambat, perspektif berubah ketika konsep skala diperkenalkan. Dibandingkan dengan bentuk kehidupan makroskopik, sangat cepat jika dinyatakan dalam jumlah tubuh per detik. Seekor cheetah, misalnya, hanya mencapai sekitar 25 panjang tubuh per detik. Dengan menggunakan flagelanya, E. coli dapat bergerak cepat menuju atraktan dan menjauhi repelan, dengan cara berjalan miring secara acak. Dengan berlari’ dan tumbos’ diprovokasi dengan memutar cambuknya berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam, masing-masing. Dua arah rotasi tidak identik berkenaan dengan pergerakan flagel dan dipilih oleh sakelar molekuler. pemasangan Selama perakitan flagela, komponen flagel melewati inti berongga dari tubuh basal dan filamen yang baru lahir. Selama perakitan, komponen protein ditambahkan di ujung flagela daripada di pangkalan. Secara in vitro, filamen flagellar secara spontan berkumpul dalam larutan yang mengandung flagelin murni sebagai satu-satunya protein. Evolusi Setidaknya 10 komponen protein dari flagel bakteri berbagi protein homolog dengan sistem sekresi tipe tiga TTSS, oleh karena itu satu kemungkinan berevolusi dari yang lain. Karena sistem sekresi tipe tiga memiliki jumlah komponen yang sama dengan aparatus flagela sekitar 25 protein, yang mana yang dikembangkan lebih dulu sulit ditentukan. Namun, sistem flagela tampaknya melibatkan lebih banyak protein secara keseluruhan, termasuk berbagai regulator dan pendamping, itulah sebabnya dikatakan bahwa flagela berevolusi dari sistem sekresi tipe tiga. Namun, juga telah disarankan bahwa flagel mungkin telah berevolusi terlebih dahulu atau dua struktur berevolusi secara paralel. Kebutuhan akan motilitas mobilitas awal organisme bersel tunggal membantu flagela yang lebih mobile untuk diseleksi oleh evolusi terlebih dahulu, tetapi sistem sekresi tipe 3 yang berevolusi dari flagel dapat dipandang sebagai evolusi reduktif’ dan tidak didukung filogenetik topologi. pohon. Hipotesis bahwa kedua struktur berevolusi secara terpisah dari nenek moyang yang sama menjelaskan kesamaan protein antara kedua struktur, serta keragaman fungsionalnya. Flagella dan perdebatan tentang desain cerdas Beberapa penulis berpendapat bahwa flagela tidak dapat berevolusi karena mereka hanya dapat berfungsi dengan baik ketika semua protein berada di tempatnya. Dengan kata lain, aparatus flagela adalah “kompleks yang tidak dapat direduksi”. Ini telah lama didiskreditkan, karena banyak protein dapat dihapus atau dimutasi dan momok masih bekerja, meskipun kadang-kadang dengan kemanjuran yang berkurang. Misalnya, beberapa mutasi telah ditemukan yang meningkatkan motilitas E. coli. Bukti tambahan untuk evolusi flagela bakteri meliputi Keberadaan flagela vestigial, bentuk flagela intermediet, dan pola kesamaan sekuens protein flagela, termasuk pengamatan bahwa hampir semua protein flagel inti telah diketahui homologi dengan protein non-flagel. Selain itu, beberapa proses telah diidentifikasi yang memainkan peran penting dalam evolusi flagela, termasuk perakitan sendiri dari subunit berulang sederhana, duplikasi gen dengan divergensi berikutnya, perekrutan unsur dari sistem lain “main-main molekuler”, dan rekombinasi. Skema Pengaturan Flagellar Spesies bakteri yang berbeda memiliki jumlah dan susunan flagela yang berbeda. Bakteri monoton memiliki flagel tunggal misalnya, Vibrio cholerae. Bakteri fotofrenik memiliki beberapa flagela yang terletak di tempat yang sama pada permukaan bakteri yang bekerja sama untuk mendorong bakteri hanya ke satu arah. Dalam bentuk Selenomonas tertentu yang besar, lebih dari 30 flagela individu tersusun di luar badan sel, membentuk struktur tebal mudah terlihat dengan mikroskop cahaya yang disebut fasikulus. Spirochetes, sebaliknya, memiliki flagela yang muncul dari kutub sel yang berlawanan, dan terletak di dalam ruang periplasma seperti yang ditunjukkan dengan menembus membran luar dan baru-baru ini dengan mikroskop kriografi elektron. Rotasi filamen relatif terhadap badan sel menyebabkan semua bakteri bergerak maju dengan gerakan seperti pembuka botol, bahkan melalui bahan yang cukup kental untuk mencegah bakteri yang biasanya berflagel melewatinya. Rotasi berlawanan arah jarum jam dari flagel kutub monoton mendorong sel ke depan dengan flagel di belakang, seperti pembuka botol yang bergerak di dalam gabus. Faktanya, air dalam skala mikroskopis sangat kental, sangat berbeda dari pengalaman kita sehari-hari tentang air. Flagela adalah heliks kidal, dan mereka mengelompok dan berputar hanya ketika diputar berlawanan arah jarum jam. Ketika beberapa rotor berbalik arah, flagela terlepas dan sel mulai “jatuh”. Bahkan jika semua flagela diputar searah jarum jam, kemungkinan mereka tidak akan membentuk bundel, karena alasan geometris dan hidrodinamik. “Kejatuhan” semacam itu kadang-kadang dapat terjadi, menyebabkan sel tampaknya bergeser ke tempatnya, menghasilkan reorientasi sel. Rotasi flagel searah jarum jam ditekan oleh bahan kimia yang ramah sel misalnya, makanan, tetapi motor sangat mudah beradaptasi dengan ini. Oleh karena itu, ketika bergerak ke arah yang menguntungkan, konsentrasi bahan kimia penarik meningkat dan “tetesan” terus ditekan. Namun, ketika arah pergerakan sel tidak menguntungkan seperti menjauh dari penarik kimia, belokan tidak lagi ditekan dan terjadi lebih sering, dengan kemungkinan sel reorientasi ke arah yang benar. Flagela kutub diekspresikan secara konstitutif dan memberikan mobilitas dalam cairan massal, sedangkan flagela lateral diekspresikan ketika flagela kutub menghadapi terlalu banyak resistensi untuk berputar. Ini memberikan motilitas berkerumun pada permukaan atau dalam cairan kental. archaea Archaellum yang dimiliki oleh beberapa archeae secara dangkal mirip dengan flagel bakteri; Pada 1980-an, mereka dianggap homolog berdasarkan morfologi dan perilaku umum. Baik flagel dan archaella terdiri dari filamen yang memanjang di luar sel dan berputar untuk memberi daya pada sel. Flagela archaeal memiliki struktur unik yang tidak memiliki kanal pusat. Mirip dengan pilin tipe IV bakteri, flagel archeal archaelins dibuat dengan peptida sinyal kelas 3 dan diproses oleh enzim yang mirip dengan peptidase tipe IV prepilin. Archaelin biasanya dimodifikasi dengan penambahan glukan terkait-N, yang diperlukan untuk perakitan atau fungsi yang tepat. Eukariotik Terminologi Untuk menekankan perbedaan antara flagela bakteri dan silia dan flagela eukariotik, beberapa penulis mencoba mengganti nama kedua struktur eukariotik ini dengan “undulipodia”. Misalnya, semua artikel Margulis sejak 1970-an, atau “silia” untuk keduanya, misalnya Hülsmann, 1992; Adl dkk., 2012; sebagian besar karya Cavalier-Smith, melestarikan “flagella” untuk struktur bakteri. Namun, penggunaan diskriminatif istilah “silia” dan “flagella” untuk eukariota diadopsi dalam artikel ini tetap umum misalnya, Andersen et al., 1991; Leadbeater et al., 2000. Struktur internal Selain aksonem dan badan basal, morfologinya relatif konstan, struktur internal lainnya dari aparatus flagel adalah zona transisi, tempat aksonem dan badan basal bergabung. Dan sistem akar struktur mikrotubular atau fibrilar yang memanjang dari badan basal ke sitoplasma, lebih bervariasi dan berguna sebagai indikator hubungan filogenetik eukariota. Struktur lain yang lebih jarang adalah batang paraflagular atau paraksial, paraksonemal, serat R dan serat S 63-84 Untuk struktur superfisial, lihat di bawah. Flagela vs silia Pola detak reguler silia dan flagela eukariotik menghasilkan gerakan pada tingkat sel. Contohnya berkisar dari propulsi sel individu, seperti sperma berenang, hingga pengangkutan cairan di sepanjang lapisan sel yang tidak bergerak, seperti di saluran pernapasan. Meskipun flagela eukariotik dan silia motil secara ultrastruktur identik, pola ketukan kedua organel tersebut mungkin berbeda. Dalam kasus flagela, gerakannya sering datar dan bergelombang, sedangkan silia motil sering melakukan gerakan tiga dimensi yang lebih rumit dengan pukulan kekuatan dan pemulihan. Transportasi intraflagellar Transpor intrafilagelik, proses di mana subunit aksonemal, reseptor transmembran, dan protein lain bergerak naik dan turun di sepanjang flagel, sangat penting untuk berfungsinya flagel, baik dalam motilitas maupun transduksi tanda. Evolusi dan kejadian Flagela atau silia eukariotik, mungkin merupakan ciri nenek moyang, telah tersebar luas di hampir semua kelompok eukariota, sebagai kondisi yang relatif abadi, atau sebagai tahap siklus hidup flagellata misalnya, Zoids, gamet, zoospora, yang dapat diproduksi terus menerus atau bukan. Yang pertama ditemukan dalam sel-sel khusus organisme multiseluler misalnya, koanosit spons atau epitel bersilia metazoa, seperti pada ciliata dan banyak eukariota dengan “kondisi flagellata” atau “tingkat organisasi monadoid”. Tahapan siklus hidup flagellata terdapat pada banyak kelompok, misalnya banyak alga hijau gamet jantan dan zoospora, bryophyta gamet jantan, pteridophyta gamet jantan. Beberapa gymnospermae sikas dan Ginkgo, sebagai gamet jantan, diatom sentris gamet jantan, alga coklat zoospora dan gamet, oomycetes zoospora dan gamet aseksual, hipokit zoospora, labyrinthulomycetes zoospora. Beberapa apikompleks gamet, beberapa radiolaria mungkin gamet, foraminifera gamet, plasmodiophoromycetes zoospora dan gamet, myxoases zoospora, metazoa gamet jantan, dan jamur chytrid zoospora dan gamet. Flagela atau silia sama sekali tidak ada di beberapa kelompok, mungkin karena kehilangan daripada menjadi kondisi primitif. Hilangnya silia terjadi pada alga merah, beberapa alga hijau Zygnematophyceae, gymnospermae kecuali sikas dan ginkgo, angiospermae, diatom pennate, beberapa apicomplexians, beberapa amoebozoa, dalam sperma beberapa metazoa dan jamur kecuali chytrid. Tipologi Berbagai istilah yang berkaitan dengan flagela atau silia digunakan untuk mengkarakterisasi eukariota. Tergantung pada struktur permukaan yang ada, flagela dapat berupa Whiplash flagella = flagela akronematik halus tidak berbulu, misalnya di Opisthokonta. Flagela berbulu = tinsel, flimmer, pleuronematic flagella berbulu = mastigonemas sensu lato, dibagi menjadi Dengan rambut halus = non-tubular, atau rambut sederhana terjadi pada Euglenophyceae, Dinoflagellata, beberapa Haptophyceae Pavlovales. Dengan rambut kaku = rambut tabung, retronemes, mastigonemes sensu stricto, dibagi menjadi Rambut bipartit dengan dua daerah. Ini terjadi di Cryptophyceae, Prasinophyceae, dan beberapa Heterokonta. Rambut tripartit = straminipilous dengan tiga daerah dasar, sumbu tubular dan satu atau lebih rambut terminal. Ini terjadi di sebagian besar Heterokonta. Flagela pantonematik dengan satu baris rambut. Flagela pantonematic dengan dua baris rambut. Akronematika flagela dengan mastigonema terminal tunggal atau rambut flagela misalnya bodonid; beberapa penulis menggunakan istilah ini sebagai sinonim untuk whiplash. Dengan sisik misalnya Prasinophyceae. Dengan duri misalnya, beberapa ganggang coklat. Dengan membran bergelombang misalnya, beberapa kinetoplastida, beberapa parabasalid. Dengan belalai tonjolan sel dalam bentuk batang seperti apusomonas, beberapa bodonida. Tergantung pada jumlah flagela, sel mungkin mengingat bahwa beberapa penulis menggunakan “ciliates” bukan “flagelata” Uniflagellata misalnya, kebanyakan Opisthokonta. Biflagellata misalnya, semua Dinoflagellata, gamet Charophyceae, sebagian besar lumut, dan beberapa metazoa. Triflagellata misalnya, gamet dari beberapa foraminifera. Quadriflagellata seperti beberapa prasinophyceae, collodictyonidae. Octoflagellata misalnya, beberapa diplomonada, beberapa prasinophyceae. Multiflagelata misalnya opalinata, ciliophora, stephanopogon, parabasalida, hemimastigophora, caryoblastea, multicilia, gamet atau zoids oedogoniales chlorophyta, beberapa pteridophytes, dan beberapa gymnospermae. Menurut tempat penyisipan flagel Opisthokonta sel-sel dengan flagela disisipkan ke posterior, misalnya pada Opisthokonta Vischer, 1945. Di Haptophyceae, flagela menyisipkan lateral ke terminal, tetapi diarahkan ke posterior selama berenang cepat. Akrokont sel dengan flagela yang disisipkan secara apikal. Subakrokont sel dengan flagela disisipkan secara subapikal. Pleurokont sel dengan flagela yang disisipkan secara lateral. Menurut pola pukulan Longsor bencana yang merayap di atas substrat. Heterodinamik flagela dengan pola ketukan yang berbeda biasanya dengan satu flagel bekerja dalam menangkap makanan dan yang lainnya bekerja dalam perencanaan, penahan, propulsi, atau “kemudi”. Isodinamis flagela menyerang dengan pola yang sama. Istilah lain yang berhubungan dengan tipe flagellar Isokont sel yang memiliki flagela sama panjang. Itu juga sebelumnya digunakan untuk merujuk pada Chlorophyta. Anisokont – sel dengan flagela dengan panjang yang tidak sama, misalnya beberapa Euglenophyceae dan Prasinophyceae. Heterokont istilah yang diperkenalkan oleh Luther 1899 untuk menyebut Xanthophyceae, karena sepasang flagela yang tidak sama panjangnya. Ini telah memperoleh arti khusus ketika mengacu pada sel-sel dengan flagel straminipilous anterior dengan mastigonema tripartit, dalam satu atau dua baris dan flagel posterior umumnya halus. Ini juga digunakan untuk merujuk pada takson Heterokonta. Stephanokont – sel dengan mahkota flagela di dekat ujung anteriornya, misalnya gamet dan spora Oedogoniales, spora beberapa Bryopsidales. Istilah yang diperkenalkan oleh Blackman & Tansley 1902 untuk menyebut suku Oedogoniales. Akont sel tanpa flagela. Itu juga digunakan untuk merujuk pada kelompok taksonomi, seperti Aconta atau Akonta Zygnematophyceae dan Bacillariophyceae Oltmanns, 1904, atau Rhodophyceae Christensen, 1962.
Jawab b. bakteri anaerob obligat. 2. Berikut ini bukan tipe flagela pada bakteri adalah ….. a. Lofotrik b. Monotrik c. Atrik d. Amfitrik e. Politrik Jawaban c. atrik. 3. Dinding sel bakteri tersusun atas bahan …… yang kuat, tetapi lentur. [adsense1] a. Peptidoglikan b. Selulosa c. Kitin d. Lipid bilayer e. Protein Jawaban a. Peptidoglikan 4. Bakteri dan ganggang biru dalam klasifikasinya termasuk prokariota karena belum memiliki ….. a. Inti sel b. Membran inti c. Membran sel d. Membran sel, tetapi memiliki inti e. Asam nukleat Jawaban b. membran inti 5. Diantara bakteri-bakteri berikut ini yang tidak merugikan manusia adalah ….. a. Streptococcus pyogenes b. Streptococcus pneumonia c. Streptococcus thermophillus d. Streptococcus agalactiae e. Mycobacterium tuberculosis Jawaban c. streptococcus thermophillus 6. Anggota Archaebacteria yang hidup di lingkungan berkadar garam tinggi adalah ….. a. Methanosarcina b. Haloferax c. Pyrococcus d. Sulfolobus e. Thermoplasma Jawaban b. Haloferax 7. Berikut ini yang bukan cara perkembang biakan ganggang biru adalah ….. a. Pembelahan sel b. Fragmentasi c. Akinet d. Endospora e. Heterokist Jawaban d. endospora 8. Bagian sel ganggang biru yang merupakan tempat penambat nitrogen adalah ….. a. Hormogonium b. Akinet c. Heterosista d. Dinding sel e. Filament Jawaban c. heterosista 9. Archaebacteria yang mampu hidup di lingkungan bersuhu tinggi dimasukkan dalam kelompok ….. a. Metanogen b. Termoasidofil c. Ekstrem halofil d. Bakteriorodopsin e. Cyanobacteria Jawaban b. termoasidofil 10. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan susu fermentasi adalah ….. a. Lactobacillus bulgaricus b. Streptococcus pneumonia c. Escherichia coli d. Bacillus subtilis e. Pseudomonas aeruginosa Jawaban a. Lactobacillus bulgaricus 11. Makanan kaleng yang sudah kadaluarsa berbahaya jika dikonsumsi karena mengandung racun yang dihasilkan oleh bakteri ….. a. Salmonella typhi b. Escherichia coli c. Bacillus anthraxis d. Clostridium botulinum e. Pseudomonas cocovenenans Jawaban d. Clostridium botulinum 12. Pigmen fotosintetik yang terdapat pada bakteri, antara lain ….. a. Bakterioklorofil b. Klorofil c. Kromoplas d. Karoten e. Fukosantin Jawaban a. bakterioklorofil 13. Bakteri nitrat merupakan bakteri autotrof karena dapat hidup ….. a. Tanpa oksigen b. Dari zat organik c. Dari zat anorganik d. Tanpa cahaya e. Dengan cahaya sebagai sumber energi Jawaban c. dari zat anorgani 14. Berikut ini yang tidak termasuk kelompok Archaebakteria adalah ….. a. Bakteri metanogen b. Halobakteri c. Bakteri termo-asidofil d. Bakteriofag e. Halobakteriofag Jawaban d. bakteriofag 15. Kandungan spesifik dinding sel bakteri adalah ….. a. Peptidoglikan b. Selulosa c. Kitin d. Pektin e. Lignin Jawaban b. selulosa 16. Proses pernapasan bakteri yang menggunakan oksigen bebas atau udara untuk pernafasannya dilakukan oleh ….. a. Autotrof b. Heterotrof c. Aerob d. Anaerob e. Bakteri gram negatif Jawaban c. aerob 17. Bakteri yang mampu mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik yang diperlukan oleh tubuh disebut ….. a. Bakteri autotrof b. Bakteri heterotrof c. Bakteri aerob d. Bakteri anaerob e. Bakteri gram negatif Jawaban c. bakteri aerob 18. Bakteri Azotobacter menyuburkan tanah karena dapat ….. a. Mengubah senyawa anorganik menjadi organik b. Mengikat N2 bebas dari udara c. Mengubah amoniak menjadi senyawa nitrat d. Menggemburkan tanah e. Memperbaiki erosi tanah Jawaban mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik 19. Bakteri yang dapat menambah nitrogen di udara adalah ….. a. Oscillatoria sp. b. Nostoc linckii c. Rivularia sp. d. Stigonema sp. e. Eleocapsa Jawaban b. Nostoc linckii 20. Contoh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia adalah ….. a. Aseudomonas b. Lactobacillus bulgaricus c. Mycobacterium tuberculosis d. Nitrosomonas e. Pseudomonas solonaccarum Jawaban c. Mycobacterium tuberculosis Soal pembahasan tentang bakteri 1. Gambar di bawah ini adalah bentuk bakteri …. a. Monococcus b. Diplococcus c. Streptococcus d. Sarcina e. Staphylococcus Pembahasan Staphylococcus= untaian anggur Monococcus = tunggal/tersusun sendiri streptococcus= rantai sarcina = tersusun delapan-delapan Jadi, bentuk bakteri pada gambar di atas adalah seperti untaian anggur Staphylococcus. Jawaban e 2. Berikut ini adalah salah satu cara untuk membuktikan bahwa bakteri adalah suatu makhluk hidup, yaitu dengan … a. Mengamati unsur-unsur kimia tubuhnya b. Membiakkan pada medium yang sesuai c. Mengamati struktur bakteri melalui mikroskop elektron d. Mengamati dengan mikroskop elektron bahwa bakteri memiliki DNA e. Mengamati dengan mikroskop elektron bahwa bakteri bernapas Pembahasan Salah satu cara yang dilakukan untuk membuktikan bahwa bakteri merupakan makhluk hidup adalah dengan melakukan pengamatan dengan mikroskop elektron bahwa bakteri ternyata memiliki materi genetik kehidupan DNA. Jawaban d 3. Perhatikanlah reaksi fiksasi nitrogen di bawah in i ! 2N2 + 6H2O –atp/bakteri→ 4NH3 + 3H2O Golongan bakteri yang dapat melakukan proses tersebut adalah … a. Nitrosobacter b. Methanomonas c. Azetobacter d Pseudomonas e. Nitrosococcus Pembahasan Bakteri yang dapat melakukan proses nitrifikasi nitrogen adalah Azetobacter. Jawaban c 4. Bakteri pengikat nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan … a. Azotobacter d. Rhizobium b. Nitrobacter e. Nitrosomonas c. Clostridium Pembahasan Bakteri pengikat nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan akar polong-polongan adalah rhizobium dikenal dengan sebutan bakteri bintil akar. Jawaban d 5. Berikut merupakan jenis-jenis bakteri yang berperan dalam industri makanan, kecuali … a. Leunostoc dextranicum b. Lactobacillus bulgaricus c. Lactobacillcus casei d. Streptococcus lactis e. Streptomyces venezuelae Pembahasan Berikut nama bakteri beserta peranannya • Leunostoc dextranicum, berperan sebagai pemberi aroma pada keju. • Lactobacillus bu/garicus, berperan sebagai bahan pembuat yoghurt. • Lactobacilluscasei, bergunasebagai bakteri dalam pembuatan susu fermentasi. • Streptococcus tacos, berperan dalam pembuatan mentega. • Streptomyces venezuelae, berperan dalam industri farmasi sebagai penghasil antibiotik chloramphenicol. Jadi, jenis bakteri yang tidak berperan dalam industri makanan adalah bakteri Streptococcus venezuelae. Jawaban e 6. Pasangan yang tepat sesuai dengan peranan dari jenis Monera berikut adalah … Jenis monera Peranan A Nitrosomonas Dapat membebaskan nitrogen ke udara B Bacillus thuringiensis Penghasil biosida insektisida alami C Clostridium botulinum Penghasil asam cuka D Anabaena Membentuk senyawa nitrat dan nitrit E Acetobacter sp Penghasil alkohol Pembahasan Jenis dan peranan monera dari tabel pada soal dapat diperbaiki menjadi seperti tabel berikut sehingga menjadi benar. Jenis monera Peranan A Anabaena Dapat membebaskan nitrogen ke udara B Bacillu thuringiensis Penghasil biosida insektisida alami C Acetobacter sp Penghasil asam cuka D Nitrosomonas Membentuk senyawa nitrat dan nitrit E Clostridium botulinum Penghasil alkohol 7. Bakteri yang hidup di dalam tanah dan mampu mengoksidasi amonia menjadi senyawa nitrit atau nitrat adalah …. 1 Azetobacter 2 Nitrisomonas 3 Clostridium 4 Nitrobacter Pembahasan Bakteri Nitrosomonas mampu melakukan nitrifikasi, yaitu mengubah amonia NH3 menjadi nitrit N02, sedangkan bakteri Nitrobacter mampu mengubah nitrit N02 menjadi nitrat NO3. Jawaban c 8. Pernyataan berikut yang merupakan ciri-ciri bakteri adalah …. 1. Memiliki dinding sel 2. Tidak mempunyai membran inti 3. Mempunyai ribosom 4. Mempunyai mitokondria Pembahasan Ciri-ciri bakteri • Mempunyai dinding sel • Bersifat prokariotik tidak mempunyai membran inti • Tidak memiliki mitokondria tapi memiliki mesosom • Mempunyai ribosom Jadi, yang termasuk ciri-ciri bakteri adalah pernyataan nomor 1, 2, dan 3. Jawaban a
berikut ini bukan tipe flagela pada bakteri adalah