Evaluasimerupakan suatu serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program pendidikan. 4. A.D Rooijakkers tetapi ada hal-hal yang ingin dicapai melalui kegiatan ini. Secara khusus, adapun beberapa tujuan evaluasi ialah sebagai berikut : Kegiatan Evaluasi Biaya adalah evaluasi yang ditujukan untuk
Bagianmagnet yang mempunyai gaya tarik terbesar adalah Organ yang berfungsi untuk mengatur suhu udara pernapasan adalahBerikut ini yang bukan organ dari sistem pernapasan adalah Berikut bukan merupakan fungsi manajemen menurut G. R Terry adalah . Cara memegang raket dalam bulu tangkis adalah sebagai berikut, kecuali. .
Aktifmelibatkan diri dalam kegiatan sosial; Aktif mengonsumsi barang yang memabukkan; Aktif mengembangkan kemampuan diri; Semua jawaban benar; Jawaban: C. Aktif mengonsumsi barang yang memabukkan. Dilansir dari Ensiklopedia, berikut ini yang termasuk kegiatan yang dilarang adalah aktif mengonsumsi barang yang memabukkan.
A Menganalisis Tingkat Kompetensi yang Digunakan KD. Berikut ini langkah-langkah dalam membuat atau merumuskan indikator dalam RPP: emas, minyak bumi, grafit, belerang, batu baraSoal Sumber Daya Alam 3Sumber daya alam berikut yang termasuk dapat diperbaharui adalah .A. biogas, spiritus, dan vaselinB. biogas, terpentin, dan serat nilonC
a). Evaluasi terhadap alternatif rencana kegiatan atau proyek yang diusulkan. (b). Usaha-usaha yang perlu ditempuh untuk mencegah atau menang- gulangi dampak penting"negatif. (c). Efektivitas usulan penanggulangan dampak. (6.) Bila metode yang dipilih menggunakan skala atau bobot, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini : (a).
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. 10 MIA SMA Sub Materi 10 Peta Belajar Bersama Pengertian Pengukuran Definisi Pengukuran, Besaran dan Satuan Besaran Pokok dan Besaran Satuan Latihan 1 Latihan 2 Latihan 3 Latihan 4 Latihan 5 Jenis - jenis Pengukuran Pengukuran Berdasarkan Metode Pengukuran Pengukuran Berdasarkan Banyaknya Pengukuran Latihan 1 Latihan 2 Pengukuran Panjang Pengukuran Panjang dengan Mistar Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup Latihan 1 Latihan 2 Pengukuran Massa Benda dan Besaran Waktu Pengukuran Massa Benda Pengukuran Besaran Waktu Latihan 1 Latihan 2 Suhu dan Pengukurannya Suhu dan Alat Ukur Suhu Titik Tetap Skala Termometer Latihan 1 Latihan 2 Memperhatikan dan Menerapkan Keselamatan Kerja dalam Pengukuran Penyebab Kecelakaan di Laboratorium Bahaya yang Perlu Diantisipasi Latihan 1 Latihan 2 Ketelitian dan Ketepatan Pengukuran Ketelitian Akurasi dan Ketepatan Presisi Latihan 1 Latihan 2 Kesalahan dalam Pengukuran Kesalahan dalam Pengukuran Perhitungan Yang Melibatkan Kesalahan Hasil Pengukuran Latihan 1 Latihan 2 Latihan 3 Angka Penting Penggunaan Angka Penting Aturan Angka Penting Latihan 1 Latihan 2 Sobat, ini nih ada Peta Belajar Bersama Fisika untuk bab kedua. Yuk, mulai belajar bersama! Definisi Pengukuran, Besaran dan Satuan Sobat Pintar, Apasih Pengukuran Itu ? Dalam Fisika, Pengukuran didefinisikan sebagai berikut Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran lain yang sejenis yang telah ditetapkan sebagai satuan. Misalnya, Sobat Pintar melakukan kegiatan pengukuran panjang meja dengan pensil. Dalam kegiatan tersebut artinya kalian membandingkan panjang meja dengan panjang pensil. Panjang pensil yang kamu gunakan adalah sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Pengukuran Berdasarkan Metode Pengukuran Sobat pintar, dalam melakukan pengukuran, bisa dilakukan sekali ataupun berulang kali. Berdasarkan metode pengukuran, jenis pengukuran dibedakan menjadi 2 yaitu Pengukuran Langsung Pengukuran langsung adalah proses pengukuran dengan memakai alat ukur langsung dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada alat ukur tersebut. Contohnya ketika kita mengukur panjang buku dengan mistar, berarti kita melakukan pengukuran langsung karena hasil pengukuran panjang buku terbaca langsung pada skala mistar tersebut. Pengukuran Tidak Langsung Pengukuran tidak langsung adalah proses pengukuran suatu besaran dengan cara mengukur besaran lain. Pada pengukuran tidak langsung, digunakan beberapa jenis alat ukur, dan hasil pengukuran nantinya merupakan hasil operasi bisa pembagian/perkalian dari hasil pengukuran alat-alat ukur tersebut. Contohnya untuk mengukur kecepatan gerak suatu benda, maka besaran-besaran yang harus kita ukur adalah panjang dan waktu v = s/t. Jadi alat ukur yang digunakan adalah alat ukur panjang seperti penggaris/rollmeterdan alat ukur waktu seperti stopwatch. Dan hasil pengukuran nantinya dalah hasil pengukuran penggaris/rollmeter dibagi hasil pengukuran stopwatch. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Pengukuran Panjang dengan Mistar Sobat pintar, untuk melakukan pengukuran diperlukan alat-alat ukur. Nah terdapat beberapa tiga alat ukur besaran pokok yaitu panjang, massa dan waktu. Nah pada modul ini, kita akan belajar terkait pengukuran panjang. Pengukuran Menggunakan Mistar Taukah Sobat Pintar jika alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda? Misalnya saja, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris. Penggaris atau mistar memiliki berbagai macam jenis, seperti penggaris yang berbentuk lurus, penggaris siku berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu yang berbentuk roll, dan penggaris berbentuk pita meteran pita. Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Yuk Sobat kita simak cara membaca skala mistar dibawah ini... Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Pengukuran Massa Benda Sobat pintar, kalian tentu sudah tidak asing lagi dengan pengukur massa. Kalian pasti pernah menimbang berat suatu benda dengan menggunakan alat pengukur bukan? Nah, alat pengukur itu dikenal dengan nama neraca. Namun beberapa neraca yang digunakan sering dinamakan timbangan. Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut ini. Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut • Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g. • Lengan tengah memiliki skala 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g. • Lengan belakang memiliki skala 10—100 g, tiap skala 10 g. Cara Membaca Neraca O'hauss Sobat pintar, adapun langkah-langkah menggunakan neraca ohaus tiga lengan adalah sebagai berikut. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat anting pada lengan depan, tengah, dan belakang ke sisi kiri dan dan putar tombol kalibrasi sampai garis kesetimbangan mengarah pada angka nol. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang. Letakkan benda yang akan diukur massanya di tempat yang tersedia pada neraca tempat beban. Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang terkecil yaitu dimulai dari lengan yang menunjukkan skala ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang. Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala ratusan, puluhan, dan satuan atau sepersepuluhan. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Suhu dan Alat Ukur Suhu Apasih Suhu itu? Suhu adalah ukuran derajat panas dan dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan besaran suhu. Jadi, suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Kenapa harus raksa? Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai berikut a. raksa tidak membasahi dinding kaca, b. raksa merupakan penghantar panas yang baik, c. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat mengubah suhunya, d. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya 357ºC. Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian, termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya 78ºC. Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih. Oke Sobat, berikutnya akan kita bahas penetapan titik tetap pada skala termometer... Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Penyebab Kecelakaan di Laboratorium Belajar fisika tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium. Dalam melaksanakan percobaan dan kegiatan di laboratorium mungkin saja terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga keselamatan dalam bekerja. Salah satu usaha menjaga keselamatan kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan adalah dengan memperhatikan dan melaksanakan tata tertib di laboratorium. Taukah Sobat Pintar mengapa kecelakaan dapat terjadi? Kecelakaan di laboratorium dapat terjadi disebabkan beberapa hal, antara lain a. tidak mematuhi tata tertib laboratorium, b. tidak bersikap baik dalam melaksanakan kegiatan laboratorium, c. kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap alat, bahan, serta cara penggunaannya, d. kurangnya penjelasan dari guru atau tenaga laboratorium, dan e. tidak menggunakan alat pelindung. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Ketelitian Akurasi dan Ketepatan Presisi Sobat pintar, dalam melakukan pengukuran penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan ketelitian akurasi dan ketepatan presisi. Kedua hal ini memiliki arti yang berbeda, loh. Akurasi adalah “keadaan benar†sedangkan presisi adalah “keadaan pastiâ€. Ketelitian Ketelitian adalah derajat kedekatan hasil pengukuran yang diperoleh dari pengukuran berulang Contoh Fahmi dan Haris mengukur panjang buku menggunakan penggaris. Hasil yang diperoleh Fahmi adalah 4,7 cm; 4,5 cm; 4,8 cm; 4,6 cm dan 4,4 cm. Hasil yang diperoleh Haris adalah 4,7 cm; 4,5 cm; 4,8 cm; 3,6 cm dan 4,4 cm. Dengan data yang diperoleh tersebut maka pengukuran yang teliti adalah yang dilakukan Fahmi, karena hubungan pengukuran yang diperoleh memiliki hasil yang relatif sama. Ketepatan Ketepatan adalah derajat kedekatan hasil pengukuran terhadap hasil pengukuran sebelumnya. Contoh Massa jenis air pada keadaan normal adalah 1000 kg/m3. Dalam pengukuran massa jenis air, Fami mendapatkan hasil 1004 kg/m3 dan Haris mendapatkan hasil 999 kg/m3. Maka pengukuran yang lebih tepat adalah pengukuran yang dilakukan oleh Haris karena memiliki hasil yang lebih dekat daripada pengukuran yang dilakukan oleh Fahmi. Jadi, saat melakukan pengukuran, dua hal ini selalu diperhitungkan, loh sobat pintar! Karena jika hasil pengukuran presisi tetapi tidak akurat, makan hasilnya tidak cocok dengan yang diperkirakan. Jika hasil pengukuran akurat tetapi tidak presisi, makan ada keberagaman yang besar pada pengukuran. Dan akhirnya, jika pengukuran aktual tidak akurat maupun presisi, makan hasil nya akan kurang tepat dan pasti pada waktu yang bersamaan. Untuk lebih jelas nya nih, coba perhtikan gambar berikut ini ya Sobat! Pada gambar a, menunjukkan bahwa hasil tersebut tidak presisi dan tidak akurat. Pada gambar b menunjukkan hasil yang presisi dan akurat sedangkan pada gambar c menunjukkan bahwa hasil tersebut presisi namun tidak akurat. Nah sudah paham kan sobat? Jadi, saat melakukan pengukuran, dua hal ini selalu diperhitungkan, loh sobat pintar! Karena jika hasil pengukuran presisi tetapi tidak akurat, makan hasilnya tidak cocok dengan yang diperkirakan. Jika hasil pengukuran akurat tetapi tidak presisi, makan ada keberagaman yang besar pada pengukuran. Dan akhirnya, jika pengukuran aktual tidak akurat maupun presisi, makan hasil nya akan kurang tepat dan pasti pada waktu yang bersamaan Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Kesalahan dalam Pengukuran Sobat pintar, pada gambar tersebut, diperoleh hasil pengukuran yang tidak presisi dan tidak akurat. Mengapa hal ini dapat terjadi ? Hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan. Nah Sobat, untuk memperoleh nilai pengukuran yang mendekati nilai sebenarnya, pengukuran haruslah dilakukan berulang-ulang. Setiap pengulangan pengukuran biasanya menghasilkan nilai yang berbeda. Nah, perbedaan nilai pengukuran ini disebut kesalahan. Kesalahan dalam suatu percobaan dapat dibagi dua golongan, yaitu kesalahan sistem dan kesalahan pengamat. Untuk lebih lengkapnya simak penjelasan berikut ini ya Sobat! Kesalahan Sistem Kesalahan sistem bersumber pada alat pengukur/alat praktikum, sehingga seringkali dinamakan kesalahan konstan. Kesalahan sistem dapat terjadi karena Kesalahan kalibrasi. Cara memberi nilai skala pada saat pembuatan alat tidak tepat, sehingga setiap kali alat digunakan ada suatu ketidakpastian pada hasil pengukurannya. Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara membandingkan alat yang salah tersebut dengan alat baku. Kesalahan titik nol. Artinya jarum penunjuk skala tidak tepat berada di titik nol alat ukur. Kelelahan komponen alat ukur. Kesalahan ini misalnya terjadi pada pegas. Pegas yang sering dipakai lama-kelamaan akan melar sehingga dapat mempengaruhi gerak jarum penunjuk skala. Kondisi lingkungan kerja. Lingkungan kerja seperti suhu, tekanan, kelembaban dan perubahan tegangan listrik berpengaruh terhadap ketepatan pengukuran. Kesalahan Pengamat Kesalahan pengamat bersumber pada pengamat, Kesalahan pengamat dapat terjadi karena Kesalahan paralak. Kesalahan ini timbul apabila saat membaca skala posisi pengamat tidak tegak lurus dengan jarum penunjuk skala. Kesalahan penafsiran. Kesalahan ini terjadi karena salah tafsir terhadap bagian skala alat ukur. Pada peralatan yang rumit operasinya, pengamat harus memahami cara penggunaan alat dengan baik sebelum melakukan percobaan sehingga tidak terjadi kesalahan pengukuran. Selain itu terdapat faktor yang juga meengaruhi kesalahan dalam pengukuran diantaranya biasanya, suatu pengukuran dilakukan di lingkungan yang tidak dapat dikontrol. Efek suhu, tekanan atmosfer, angin, gravitasi bumi pada alat ukur juga dapat menimbulkan kesalahan-kesalahan pada hasil pengukuran. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Penggunaan Angka Penting Menurut sobat pintar, angka penting itu apa sih? Nah, angka penting merupakan angka hasil pengukuran. Pada angka penting terdapat angka pasti dan angka taksiran. Jadi gini sobat pintar, dalam setiap pengukuran selalu diikuti dengan angka ketidakpastian. Angka ketidakpastian ini ditentukan oleh skala alat ukur yang kemudian disebut angka taksiran. Untuk menyatakan dan menuliskan angka penting ada beberapa aturan yang berlaku diantaranya; Semua angka bukan nol adalah angka penting, kecuali ada tanda kusus. Contoh 12345 memiliki 5 angka penting 12,32 memiliki 4 angka penting 14, 24 memiliki 4 angka penting Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh 108,07 memiliki 5 angka penting 2009 memiliki 4 angka penting Angka nol yang terletak dibelakang angka bukan nol bukan angka penting kecuali jika diberi tanda. Contoh 3600 memiliki 2 angka penting Angka nol yang terletak didepan angka bukan nol dalam desimal bukan merupakan angka penting. Contoh 0,00023 memiliki 2 angka penting 0,0210 memiliki 3 angka penting Angka nol dibelakang angka bukan nol dalam desimal merupakan angka penting. Contoh 0,050 memiliki 2 angka penting 1,350 memiliki 4 angka penting Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi Fisika SMA - 10 MIA Lainnya
Pengukuran dikenal sebagai cara untuk mengetahui satuan nasional. Foto PixabayApa yang dimaksud dengan pengukuran? Dalam ilmu fisika, istilah pengukuran dikenal sebagai kegiatan untuk mencari satuan nasional ketika mengukur rumah, jembatan, pakaian, sepatu, dan kegiatan ini terlihat sederhana, hasil dari pengukuran dapat menguraikan kenyataan dan dapat digunakan sebagai pembanding pada suatu standar atau kriteria memahami lebih jelas tentang pengertian pengukuran, macam-macam, dan cara mengukurnya. Simak informasi selengkapnya di bawah PengukuranApa pengertian pengukuran dalam fisika? Foto PixabayMenyadur buku Dasar-Dasar IPA Konsep dan Aplikasinya karangan Atep Sujana dan Julia, pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya dengan suatu nilai standar di satuan ukur itu, ada juga pengertian pengukuran menurut para ahli, di antaranya1. Nunnaly dan BernsteinKedua ahli fisika ini menyebutkan dalam bukunya The Assesment of Reliability Psychometric Theory bahwa pengukuran adalah aturan untuk menetapkan simbol ke pengukuran mewakili jumlah atribut secara numeric penskalaan dan menentukan apakah objek termasuk ke dalam kategori yang sama atau berbeda sehubungan dengan atribut yang buku karangannya yang berjudul Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa, Calongsi menyebutkan bahwa pengukuran adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah Umar dalam buku Pengantar Penilaian Pendidikan, pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi data secara Allendan dan Allendan Yen dalam buku Introduction to Measurement Theory menyebutkan bahwa pengukuran adalah penetapan angka bagi individu dengan cara sistematis yang mencerminkan sifat atau karakteristik dari individu buku karangannya yang berjudul Measurement And Evaluation In Education And Psychology, pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk mengamati perilaku seseorang dan menggambarkannya dengan bantuan skala numerik atau sistem PengukuranMacam-macam pengukuran yakni pengukuran langsung dan tidak langsung. Foto PixabayUntuk bisa mengukur, perlu diketahui bahwa proses pengukuran sendiri terbagi menjadi dua jenis, di antaranya pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung. Supaya lebih jelas, berikut uraian tentang macam-macam pengukuran berdasarkan buku Konsep Dasar dan Pedagogi Matematika Sequel 2 karangan M. Maulana, pengukuran langsung adalah pengukuran yang mengambil karakteristik objek yang akan diukur secara eksplisit tanpa terlebih dahulu pengukuran langsung, yakni ketika seseorang secara langsung menentukan panjang dan kapasitas suatu benda, seperti mengukur lebar lapangan bola dengan meteran dan langsung pada saat itu juga memperoleh Pengukuran tidak langsungPengukuran tidak langsung dapat diartikan sebagai kegiatan yang hasilnya tidak langsung didapatkan pada saat itu juga. Dengan kata lain, pengukuran tidak langsung perlu menerjemahkan sifat yang diukur ke dalam suatu pengukuran tidak langsung, yakni ketika mengukur suhu, berat, dan waktu. Dalam pengukuran suhu, seseorang menggunakan termometer berskala derajat celsius untuk mengetahui suhu suatu yang terdapat pada termometer tersebut bisa naik ataupun turun tergantung pada kondisi udara yang lebih panas atau dingin. Dengan demikian, suhu pada saat tertentu dapat diukur secara tidak langsung dengan membaca bilangan yang tercantum pada skala sepanjang termometer Penggunaan Alat UkurCara menggunakan termometer. Foto PixabayMengukur suatu benda membutuhkan alat ukur yang sesuai dengan jenis besarannya. Contohnya ,jika ingin mengukur suhu, gunakan termometer. Ada juga alat untuk mengukur panjang, seperti mistar, jangka sorong, dan cara menggunakan alat ukur tersebut? Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda. Pembuatan termometer ini dipelopori oleh Galileo Galilei yang memiliki prinsip kerja perubahan volume gas dalam labu, sedangkan prinsip kerja termometer biasanya menggunakan sifat pemuaian zat buku IPA Fisika SMP dan MTs Jilid 1 untuk Kelas VII karangan Mikrajuddin Abdullah, pengukuran suhu menggunakan termometer dilakukan dengan mencelupkan wadah ke benda yang akan ini yang menyebabkan zat cair dalam wadah memudar, sehingga permukaan zat cair naik sepanjang pipa kapiler dan berhenti pada posisi tertentu yang sesuai dengan suhu sorong adalah alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dan memiliki ketelitian sebesar mm atau cm. Dalam jurnal yang berjudul Callipers and Micrometers karangan David Flack, jangka sorong tersedia dalam berbagai macam ukuran dengan rentang pengukuran mulai 100 mm hingga 3000 mm 4 inci sampai 120 inci.Berikut adalah cara menggunakan jarang sorongTutup rapat rahang tetap dan rahang geser, dan skala harus berada di posisi benda tepat di bagian tengah bagian ukurKunci jangka sorong agar skalanya tak berubah-ubah. Caranya ialah dengan memutar bagian kunci terkunci, lepaskan benda atau yang telah diukur dari jangka ukuran pada skala utama dan nonius. Caranya adalah degan mencari garis angka yang segaris antara sekala utama dan skalaAvometer adalah salah satu alat ukur yang dipakai dalam bidang kelistrikan. Umumnya alat ini digunakan oleh para teknisi elektronik dan instalasi listrik. Berikut cara menggunakan avometerAtur posisi selektor ke ara DCVHubungan ke terminal bateraiRumus PengukuranUntuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, ada beberapa rumus yang perlu dipelajari, seperti dikutip dari buku Fisika karangan Tim Quadra, yaitu1. Ketidakpastian pengukuran berulangDalam pengukuran berulang, nilai terbaik yakni dengan mengganti nilai riil x^0. Berikut rumus dari ketidakpastian pengukuran berulang, yakniRumus ketidakpastian berulang. Foto Wadaya College2. Ketidakpastian pengukuran tunggalPengukuran tunggal adalah pengukuran yang hanya dilakukan sekali. Dalam pengukuran ini, nilai yang digunakan sebagai pengganti nilai riil adalah hasil dari pengukuran itu sendiri dan ketidakpastianya diperoleh dari setengah nilai skala terkecil dari instrumen yang skala terkecil dari mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm, maka Δx=12×nst=12×0,1. Hasil pengukuran tunggal ini dituliskan sebagain L =12±0,05 yang dimaksud dengan pengukuran dalam pelajaran fisika?Apa yang dimaksud dengan pengukuran langsung?Apa contoh pengukuran langsung?
putri3096 putri3096 Fisika Sekolah Menengah Pertama terjawab Iklan Iklan joshuauntung joshuauntung Ini adalah definisi pengukura. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang ditetapkan sebagai....SATUAN. kongkonh oi ko Makasih Thank you Makasoh Iklan Iklan Pertanyaan baru di Fisika sebuah benda di letakkan sejauh 3 cm di depan cermin cembung jika jarak fokus cermin 6 cm. tentukanlah perbesaran bayangan dua benda yang berjarak 22 m mengapung diatas permukaan air laut. salah satu benda tersebut berada di atas puncak gelombang dan benda yang lain berada … di dasar gelombang. jika diantara kedua benda terdapat 5 bukit gelombang dan cepat rambat 10 m/s, besar frekuensi gelombang air laut tersebut adalahjika massa jenis air 1000kg/m³ dan gravitasi bumi 10 m/s², tekanan hidrotatis yang di terima ikan sebesar upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru, kecuali Air sungai mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah karna ada energi dari luar energi yg dimaksud adalah sebuah teropong medan memiliki lensa objektif pembalik dan okuler . masing-masing dengan kekuatan 2D , 20D , dan 20D jika teropong digunakan melihat o … bjek pada jarak jauh , ternyata mata berakomodasi sejauh 45 cm maka berapa besarnya pergeseran lensa okuler? tolong jawab pakai rumus yg benar Sebelumnya Berikutnya Iklan
- Secara garis besar, pengukuran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pengukuran tunggal dan pengukuran berulang. Dilansir dari Buku Cara Menguasai Soal Fisika SMA dan MA 2020 oleh Yuni Melfia, berikut pengertian dan rumus dari pengukuran tunggal dan pengukuran tunggal Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang hanya dikalikan satu kali saja. Rumus pengukuran tunggal Keterangan x = hasil pengukuranxo = hasil pengukuran yang mendekati xΔx = ketidakpastian pengukuran Baca juga Dimensi dalam Pengukuran Fisika Pengukuran berulang Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang N kali sehingga hasil pengukurannya lebih akurat daripada pengukuran tunggal. Rumus pengukuran berulang Persentase ketidakpastian pengukuran dapat ditentukan dengan rumus % ketidakpastian x = x 100% Baca juga Cara Membaca Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Gelas Ukur Instrumen pengukuran Ada beberapa instrumen pengukuran, antara lain Alat ukur panjang, misalnya mistar, mikrometer sekrup, dan jangka sorong Alat ukur massa, misalnya neraca Alat ukur waktu, misalnya jam dan stopwatch Alat ukur suhu, misalnya termometer Cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup Dalam pengukuran panjang suatu benda dapat digunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup. Berikut cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup Amati dan catat angka yang ditunjuk oleh skala utama Amati garis skala nonius yang berimpir dengan skala utama Jumlahkan angka yang diperoleh skala utama dan skala nonius Baca juga Cara Menghitung Jangka Sorong Contoh soal 1 Berikut ini yang bukan termasuk kegiatan pengukuran adalah .... A. Rosa menghitung panjang kamarnyaB. Budi menimbang sapinyaC. Loli menghitung banyak perhiasannyaD. Bobi menghitung luas kolam ikannyaE. Salma menghitung tinggi badan Tina Jawab Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuannya. Contohnya Menghitung panjang suatu benda pilihan A Menimbang benda pilihan B Menghitung luas permukaan benda pilihan D Menghitung tinggi badan pilihan E Jadi, menghitung banyak perhiasan tidak termasuk kegiatan pengukuran. Jawaban C. Baca juga Pengukuran dalam IPA Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Pengertian Pengukuran Dalam Fisika, Pengukuran didefinisikan sebagai berikut Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran lain yang sejenis yang telah ditetapkan sebagai satuan Maksud dari definisi tersebut adalah misalkan kita sedang mengukur panjang buku menggunakan penggaris, berati kita sedang membandingkan panjang buku dengan panjang penggaris tersebut dimana penggaris adalah alat ukur besaran panjang yang sudah ditetapkan sebagai satuan di dalam penggaris terdapat skala m, cm, atau inch. Jenis-Jenis Pengukuran Dalam proses pengukuran besaran dalam fisika, ada beberapa jenis-jenis pengukuran, yaitu 1. Berdasarkan Metode Pengukuran Berdasarkan metode pengukuran, jenis pengukuran dibedakan menjadi 2 yaitu A. Pengukuran Langsung Pengukuran langsung adalah proses pengukuran dengan memakai alat ukur langsung dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada alat ukur tersebut. Contohnya ketika kita mengukur panjang buku dengan mistar, berarti kita melakukan pengukuran langsung karena hasil pengukuran panjang buku terbaca langsung pada skala mistar tersebut. B. Pengukuran Tidak Langsung Pengukuran tidak langsung adalah proses pengukuran suatu besaran dengan cara mengukur besaran lain. Pada pengukuran tidak langsung, digunakan beberapa jenis alat ukur, dan hasil pengukuran nantinya merupakan hasil operasi bisa pembagian/perkalian dari hasil pengukuran alat-alat ukur tersebut. Misalkan untuk mengukur kecepatan gerak suatu benda, maka besaran-besaran yang harus kita ukur adalah panjang dan waktu v = s/t. Jadi alat ukur yang digunakan adalah alat ukur panjang seperti penggaris/rollmeter dan alat ukur waktu seperti stopwatch. Dan hasil pengukuran nantinya dalah hasil pengukuran penggaris/rollmeter dibagi hasil pengukuran stopwatch. 2. Berdasarkan Banyaknya Pengukuran A. Pengukuran Tunggal Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang hanya dilakukan satu kali. Pengukuran tunggal dilakukan jika - Besaran yang diukur tidak berubah-ubah, sehingga hanya dengan pengukuran tunggal, hasil pengukuran dianggap cukup akurat - Kesempatan untuk melakukan pengukuran hanya satu kali. B. Pengukuran Berulang Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan berkali-kali. Pengukuran tunggal dilakukan karena - Pengukuran tunggal memberikan hasil yang kurang teliti - Hasil Pengukuran tunggal lebih mendekati nilai yang sebenarnya Macam-Macam Alat Ukur Besaran Fisika Alat Ukur Besaran Panjang Alat-alat ukur yang dipakai untuk mengukur panjang suatu benda antara lain mistar, rollmeter, jangka sorong dan mikrometer sekrup 1. Mistar Mistar/penggaris biasanya digunakan untuk mengukur panjang benda yang tidak terlalu panjang. Misalnya untuk mengukur panjang meja, buku, pensil dan sebagainya. Tingkat ketelitian mistar adalah 0,5 mm. Gambar Mistar 2. Rollmeter Rollmeter merupakan alat ukur panjang yang dapat digulung dengan panjang 25-50 meter. Rollmeter ini biasanya dipakai oleh tukang bangunan atau pengukur jalan. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter adalah 0,5 mm. Gambar Rollmeter 3. Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, kedalaman, tebal, kedalaman lubang, dan diameter baik diameter luar maupun diameter dalam suatu benda. Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian 0,1 mm Gambar Jangka Sorong 4. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup merupakan alat ukur ketebalan benda yang relatif tipis seperi kertas, seng dan karbon. Mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian sebesar 0,01 mm. Gambar Mikrometer Sekrup Alat Ukur Besaran Massa 1. Neraca Analitis Dua Lengan Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda seperti emas, batu, kristal benda dan sebagainya. Tingkat ketelitian neraca analitis dua lengan adalah 0,1 gram. Gambar Neraca Dua Lengan 2. Neraca Lengan Gantung Neraca lengan gantung biasanya digunakan untuk mengukur massa yang relatif besar seperti massa 1 karung beras, jagung dan sebagainya. Cara menggunakan neraca ini adalah dengan menggeser-geser beban pemberat di sepanjang batang neraca. Gambar Neraca Lengan Gantung 3. Neraca Ohauss Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Beban maksimal yang mampu ditimbang menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss adalah 0,1 gram Gambar Neraca Ohauss 4. Neraca Pegas Neraca pegas sering disebut dinamometer berfungsi untuk mengukur massa dan atau berat benda. Neraca ini memiliki dua skala, yaitu skala N newton untuk mengukur berat dan skala g gram untuk mengukur massa. Gambar Neraca Pegas 5. Neraca Digital Neraca digital atau neraca elektronik ini di dalam penggunaannya sangat praktis karena besar massa benda yang diukur langsung terbaca pada layar. Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram. Gambar Neraca Digital Alat Ukur Besaran Waktu 1. Arloji Pada umumnya alat ukur waktu ini memiliki tingkat ketelitian 1 detik Gambar Arloji 2. Stopwatch Stopwatch biasanya digunakan untuk mengukur waktu dalam kegiatan olahraga atau dalam praktik penelitian. Tingkat ketelitian alat ukur ini adalah 0,1 detik Gambar Stopwatch 3. Penunjuk Waktu Elektronik Tingkat ketelitian alat ukur ini mencapai 1/1000 detik. Gambar Penunjuk Waktu Elektronik 4. Jam Atom Cesium Dibuat dengan tingkat ketelitian 1 detik tiap tahun, artinya kesalahan pengukuran kira-kira 1 detik dalam kurun waktu tahun. Gambar Jam Atom Alat Ukur Besaran Arus Listrik Alat untuk mengukur kuat arus listrik disebut amperemeter. Ampere meter mempunyai hambatan dalam yang sangat kecil, pemakaiannya harus dihubungkan secara seri pada rangkaian yang diukur, sehingga jarum menunjuk angka yang merupakan besarnya arus listrik yang mengalir. Gambar Ampere meter Alat Ukur Besaran Suhu Untuk mengukur suhu suatu sistem umumnya menggunakan termometer. Termometer dibuat berdasarkan prinsip pemuaian. Termometer biasanya terbuat dari sebuah tabung pipa kapiler tertutup yang berisi air raksa yang diberi skala. Ketika suhu bertambah, air raksa dan tabung memuai. Pemuaian yang terjadi pada air raksa lebih besar dibandingkan pemuaian pada tabung kapiler. Naiknya ketinggian permukaan raksa dalam tabung kapiler dibaca sebagai kenaikan suhu. Gambar Termometer Demikianlah artikel tentang pengertian dan jenis-jenis pengukuran serta alat-alat ukur besaran fisika. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.
berikut ini yang termasuk kegiatan pengukuran adalah